Evaluasi Penentuan Lokasi Bandara Berdasarkan Peninjauan Aksesibilitas di Provinsi Jawa Timur

Main Article Content

Brian Nararya Nugraha

Abstract

Adanya bandara yang berdekatan akan menyebabkan adanya wilayah cakupan pelayanan yang saling tumpang tindih. Dinamika yang terjadi pada bandara-bandara di suatu wilayah mungkin menghasilkan kemunculan multiple airport regions (MARs). Dalam melakukan evaluasi, tahap pertama yang dilakukan yaitu menghitung catchment area bandara dan travel time transportasi darat sebagai aksesibilitas darat pada wilayah yang ditinjau. Kemudian dilakukan analisa jaringan penerbangan pada bandara yang ditinjau dengan cara observasi dan peramalan. Aksesibilitas udara suatu bandara kemudian dihitung dengan melihat jaringan penerbangan bandara tersebut. Setelah didapat aksesibilitas darat dan udara bandara, kemudian dihitung aksesibilitas transportasi udara suatu bandara sebagai nilai kriteria yang digunakan untuk evaluasi. Hasil perbandingan dari nilai aksesibilitas transportasi udara regional antara bandara eksisting dengan penambahan bandara rencana menunjukkan peningkatan sebesar 19,78%. Artinya pembangunan bandara rencana berpotensi meningkatkan aksesibilitas secara regional yang ditinjau berdasarkan aksesibilitas darat dan udara pada wilayah Provinsi Jawa Timur. Walaupun secara regional aksesibilitas transportasi udaranya meningkat, namun aksesibilitas transportasi udara masing-masing bandara eksisting menurun sebesar 33,10% dengan adanya bandara baru.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section

Article

Author Biography

Brian Nararya Nugraha, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Civil Engineering Department

References

LAPI ITB. 1997. Perhitungan Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraaan. KBK Rekayasa Transportasi Jurusan Teknik Sipil ITB.

Lieshout, Rogier. 2012. “Measuring the Size of an Airport’s Catchment Area.” Journal of Transport Geography 25:27–34.

Maertens, Sven, Wolfgang Grimme, and Martin Jung. 2014. “An Economic-Geographic Assessment of the Potential for a New Air Transport Hub in Post-Gaddafi Libya.” Journal of Transport Geography 38(September 2012):1–12.

Marcucci, Edoardo and Valerio Gatta. 2011. “Regional Airport Choice: Consumer Behaviour and Policy Implications.” Journal of Transport Geography 19(1):70–84.

Notteboom, Theo E. 2010. “Concentration and the Formation of Multi-Port Gateway Regions in the European Container Port System: An Update.” Journal of Transport Geography 18(4):567–83.

Nugraha, Brian Nararya. 2019. “Evaluasi Penentuan Lokasi Bandara Berdasarkan Aksesibilitas Darat Dan Udara Pada Multiple Airport Regions Di Provinsi Jawa Timur.” Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Subagustian, Amron Dhufail Khaidar. 2015. “Studi Tingkat Pelayanan (Level of Service) Curbside Keberangkatan Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta.” Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

World Bank. 2009. “Toolkit for Public-Private Partnerships in Roads and Highways.” Retrieved May 11, 2019 (https://ppiaf.org/sites/ppiaf.org/files/documents/toolkits/highwaystoolkit/index.html).

Yang, Zhongzhen, Shunan Yu, and Theo Notteboom. 2016. “Airport Location in Multiple Airport Regions (MARs): The Role of Land and Airside Accessibility.” Journal of Transport Geography 52:98–110.